Okgassnesw – Simpang Rimba Bangka Selatan~~Dua(2) unit Mobil dinas kejaksaan nampak terparkir di depan Kantor Desa Gudang Selasa pagi, kedatangan penyidik kejaksaan tersebut dalam rangka mengambil keterangan 100 orang warga Gudang sebagai saksi dalam kaitan sebagai debitur penerima fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank SumselBabel Cabang Pangkalpinang (26/06/2024).
Warga yang menjalani pemeriksaan terlihat bingung nama mereka digunakan untuk dana kredit di Bank Sumsel babel, dengan nilai 21 miliyar Rupiah.
Dari 100 warga yang di periksa sebagian ada yang buta aksara,bahkan 2 diantara nya adalah Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
Hasil Investigasi Tim media dilapangan warga tersebut yang diperiksa adalah korban dari PT.HKL yang di pimpin oleh YHANDI mantan Ketua BPD Desa Gudang dengan menerima sejumlah uang dalam jumlah yang bervariasi.
Salah seorang warga terperiksa AR, ketika di wawancara awak media mengatakan bahwa dirinya menerima Rp.10.000.000,dari PT.HKL sedangkan ketika di perlihatkan tim penyidik Atas nama dirinya telah meminjam kepada Bank Sumsel Babel sebesar Rp.100.000.000,-
“Saya diantar uang Rp.10.000.000 juta pak, oleh Pengurus Desa” Katanya kepada Awak media setelah selesai menjalani pemeriksaan
“Sedangkan dalam pemeriksaan tadi Tim kejaksaan memperlihatkan kepada saya kwitansi Rp.100.000.000, saya bingung dan saya katakan kepada penyidik yang sebenarnya bilang bahwa saya tidak tau menau soal itu Saya hanya diantar uang Rp 10 juta,” jelasnya menguraikan kronologis pemeriksaan dirinya.
Ditempat yang sama warga yang juga mengalami pemeriksaan MS saat di lontarkan pertanyaan yang sama mengaku kepada awak media bahwa menerima Rp.20.000.000,- dengan kejadian yang sama dengan warga yang lain ketika terperiksa Dirinya di tunjukkan kwitansi pinjaman sebesar Rp.100.000.000,- Dirinya terkejut karena tidak pernah mengajukan pinjaman ke Bank Sumsel apalagi dengan nominal sebesar itu.
“Saya hanya mengajukan pinjaman ke PT.HKL Rp.20.000.000,- dan Cair Tapi ternyata oleh penyidik kejaksaan dikasih lihat data bank, bahwa pinjaman saya Rp. 100.000.000,- saya tau pinjaman sayahanya Rp.20 .000.000,- itu juga ke PT.HKL bukan ke Bank benar-benar saya tidak tau seperti ini sebenarnya,”sesalnya jengkel
Pantauan Awak media masih ditempat yang sama nampak 2 orang warga dipersilahkan pulang oleh penyidik tanpa mengalami pemeriksaan karena penasaran awak media mencoba mengkonfirmasi ke warga yang lain kenapa ke dua warga tersebut di diistimewakan hampir bersamaan warga yang menunggu giliran menjawab bahwa ke dua warga tersebut adalah ODGJ.
Hasil proses pemeriksaan yang lakukan pihak penyidik kejaksaan seputar kasus program KUR fiktif sebesar Rp21 Miliar,bahwa PT.HKL pimpinan YHANDI yang menjadi penyebab ‘kolaps’ nya BUMD Babel yakni PT Jamkrida Babel tahun 2022 hingga 2023,
banyak fakta terungkap.
Perkara ini sendiri disebut-sebut berpotensi bakal menarik puluhan pelaku, yang merupakan otak utama, operator, pihak bank hingga penerima hasil penggelapan uang KUR milik masyarakat.
Untuk perimbangan berita sesuai KEJ(Kode Etik Jurnalis) awak media mencoba mengkonfirmasi ke YHANDI yang disebut sebut pemilik PT.HKL tetapi sampai berita ini di naikkan tidak ada jawaban sama sekali walau wa sudah terlihat contreng 2 dan di call terlihat berdering tetapi tidak diangkat
Informasi dari orang dekatnya YHANDI Saat ini berada di Bandung Jawa Barat mendiami Rumah yang dibelinya dengan Harga 8 Milyar Rupiah
“Hampir 2 Tahun Sudah YHANDI di sana Bang” Ucapnya setengah berbisik.
(Tim)