okgassnews|Jakarta ~~~Kemendes PDTT melalui Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi menyelengggarakan Program Transformasi Eknomi Kampung Terpadu (TEKAD), yang bertujuan untuk memberdayakan Masyarakat sehingga dapat berkontribusi pada Transformasi Perdesaan dan Pertumbuhan Inklusif di wilayah Indonesia Timur.
Kegiatan yang dilakukan dalam menunjang pelaksanaan Program tersebut adalah : “Pameran dan Workshop Pengembangan Produk Unggulan Khas Maluku Utara” dengan Tema Umum adalah “Masa Depan Rempah Indonesia”, yang diselenggarakan pada Tanggal 14 September 2024, bertempat di Area Relief, Ground Floor, SARINAH Jakarta Pusat.
Deputi Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Marves (Odo R.M Manuhutu), pada pembukaan Pameran dan Worksop tersebut, dalam arahannya mengatakan bahwa, Rempah Maluku Utara akan lebih berperan aktif dalam Transformasi Desa tertinggal bila didukung dengan peningkatan Ketrampilan (Skill) melalui pelatihan dan serapan inovasi guna membangun Network disetiap tingkatan usaha mulai dari Produksi, Perizinan dan Pemasaran.
Sekretaris Jenderal Kemendes PDTT (Dr. Taufik Madjid, S.Sos., M.Si) dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemerintah kedepannya akan lebih memperhatikan Petani Rempah diwilayah pedesaan termasuk pemberdayaan UMKM di Maluku Utara, sehingga kejayaan Rempah Indonesia di masa lalu dapat tercapai melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI), Bangga Berwisata di Indonesia (BBWI), hal ini merupakan Kampanye Nasional yang mengharuskan Go Internasional.
Kemendes PDTT dalam kegiatan ini mengundang Organisasi Warga Bumiputra Indonesia (WBI) yang dipimpin oleh Bpk. Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. H.M. Hendropryono, ST., SH., MH, dimana WBI adalah merupakan Mitra Pemerintah dalam upaya “ Pemberdayaan UMKM serta Ekonomi Kerakyatan”, sehingga hal ini sangat berkaitan erat dengan Pengembangan Komoditi Rempah-rempah di Indonesia.
Lindayani Ritonga, SE., MM (Ketua Bidang. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dari Organisasi Warga Bumiputra Indonesia (WBI) diundang oleh Kemendes PDTT sebagai Narasumber dalam pemaparannya tentang “ Strategi Promosi Produk Unggulan Rempah di Maluku Utara ”,
menyampaikan bahwa sejak zaman VOC, Kepulauan Maluku sudah terkenal ke Manca Negara sebagai Penghasil Rempah-rempah utama di dunia yang memiliki Nilai Ekonomis tinggi dan saat ini Komoditi Unggulan Rempah di Maluku Utara adalah Kelapa, Cengkeh dan Pala, yang memiliki Produk turunan yang dapat bersaing dalam pasar dalam Negeri maupun Eksport.
Dalam wawancara dengan Lindayani Ritonga saat ditanyakan tentang Strategi Promosi Rempah di daerah, dijelaskan oleh Lindayani bahwa, pada intinya Pihak Pemerintah perlu memperhatikan 3 Hal Yaitu Ekstensifikasi (Pemilikan Lahan Usaha, Intensifikasi (Bibit unggul rempah dan kemampuan Produksi), dan Diversifikasi (Produk Turunan Rempah). Karena dalam persaingan pasar rempah, maka dibutuhkan sentuhan teknologi dan inovasi dalam usaha rempah-rempah.
Pameran dan Workshop tersebut mendapat banyak perhatian dari berbagai kalangan yang hadir, antara lain; Pemda Maluku Utara, UMKM Rempah dari Maluku dan Petani rempah, Pihak Perbankan (Bank Indonesia), Perwakilan Mahasiswa dari UI, Dewan Rempah Indonesia, Warga Bumiputra Indonesia, Masyarakat Pencinta Rempah***Tim/Red